en
Feedback
Memories; Noizēns

Memories; Noizēns

Closed channel

The area of huge amount of gangsta has name "NOIZE" since December 20th, magnate has snippet (Rebel-Guy ; 2000s.) @NOIZENSBOT for desire mate our gangsta. If you has criminal brain—power and want to be establish partnership, calling @NOIZEPARTNERBOT.

Show more
2025 year in numberssnowflakes fon
card fon
6 066
Subscribers
-224 hours
-387 days
-14430 days
Posts Archive
sticker.webp0.00 KB
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ ARCANNE Dalam sejarahnya, perilaku pembunuhan dengan cara memutilasi korban sudah dilakukan ribuan tahun silam, setidaknya sekitar 100 tahun sebelum Masehi. Enoch mencontohkan perilaku mutilasi yang dilakukan suku-suku kuno di Amerika Selatan. Pada waktu itu, suku-suku Amazon yang berkuasa adalah perempuan, bukan lelaki.  Data yang dirangkum detikX dari berbagai sumber menyebutkan ada beberapa kasus mutilasi sejak 2000 hingga 2021. Kasus tersebut di antaranya kasus Ryan Jombang, pelaku pembunuhan mutilasi 11 korban sejak 2006 hingga 2008. Ia kini tinggal menunggu eksekusi mati. Lalu kasus Babe Baekuni, yang membunuh dan memutilasi 14 orang anak jalanan sejak 1993 hingga 2010.
Show all...
sticker.webp0.00 KB
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ DWAYNE Benarkah kasus ‘Setiabudi 13’ kasus pertama di Indonesia? Ternyata, menurut guru besar psikologi Universitas Indonesia Enoch Markum dalam diskusi ‘The 1st National Discussion on Indigenous Psychology: Mutilation Case-Indonesian Perspective’ yang diikuti detikcom pada 3 Desember 2008, sudah ada sebelumnya. Dia mengatakan, di Indonesia sudah tercatat 61 kasus mutilasi sejak 1967. Pelaku mutilasi rata-rata perorangan. 
Show all...
sticker.webp0.00 KB
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ ARCANNE Bahkan, hingga sekarang, 40 tahun kemudian, kasus itu tak pernah terungkap. Belum pernah ada satu pun pihak yang dinyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas pembunuhan mutilasi itu. Bahkan identitas korban pun tak terungkap meski telah ditemukan petunjuk pada tubuh korban. Sebenarnya saat itu ada ratusan orang yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Tapi sayang, hingga 26 November 1981, keluarga orang hilang yang melapor ke polisi tak memiliki data yang cocok dengan korban mutilasi itu. Keesokan paginya, tulang belulang dan daging serta organ tubuh korban dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. 
Show all...
sticker.webp0.00 KB
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ DWAYNE Tim forensik saat itu sepakat bahwa para pelaku sangat ahli. Sebagai gambaran, ahli forensik profesional yang terlatih pun membutuhkan waktu sekitar dua jam hanya untuk membedah mayat. Tetapi pelaku diduga membutuhkan waktu 3-4 jam saja. Petunjuk lainnya, kantong plastik yang digunakan untuk membungkus potongan tubuh korban adalah bekas bungkus buku.  Dalam plastik itu tertera sebuah nama toko yang terletak di Jalan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sedangkan plastik lainnya adalah plastik supermarket yang ternyata dekat dengan Pasar Baru. Di dalam kardus terdapat tiga eksemplar koran terbitan sore, 19 Agustus 1981. Koran itu masih terlihat rapi seperti belum pernah dibaca. Namun, dengan petunjuk itu, polisi tak berhasil menemukan pelakunya.
Show all...
sticker.webp0.00 KB
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ ARCANNE Seluruh keterangan Mun’im Idris ini dibukukan dengan judul ‘Indonesia X-File’, yang terbit pada Juni 2013. Korban dimutilasi lebih dari satu orang. Sebab, menurut Mun’im, mengerat tulang dan mengelupas mayat bukan pekerjaan mudah. Saat itu polisi pun menduga pembunuhan keji itu dilatarbelakangi balas dendam. Korban diletakkan di tempat umum agar kabar pembunuhan cepat tersiar.  “Tapi anehnya, sidik jari ada, muka ada, tapi tidak terungkap sampai sekarang,” ujar Mun’im saat itu.
Show all...
sticker.webp0.00 KB
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ DWAYNE Pembunuhan dan mutilasi ini diperkirakan terjadi pada 21 November 1981, mengingat kondisi jasad yang sudah membusuk ketika ditemukan. Potongan tubuhnya tersebar dalam beberapa kardus, dan dari hasil pemeriksaan forensik, pelaku diduga menggunakan gergaji besi untuk memotong tubuh korban. Bekas gesekan kecil yang ditemukan pada tulang belulang menjadi petunjuk bagaimana tubuh itu dimutilasi dengan rapi dan sistematis. Identitas korban masih menjadi misteri. Namun, berdasarkan analisis forensik, diperkirakan ia berusia antara 18-21 tahun, memiliki tinggi badan sekitar 165 cm, bertubuh agak gemuk dan tegap, serta memiliki tanda lahir berupa tahi lalat. Selain itu, ditemukan juga fakta medis unik—korban diketahui memiliki kondisi fimosis, yaitu kelainan pada ujung alat kelamin yang menyebabkan lubang kencing sangat sempit. Meskipun berbagai petunjuk telah dikumpulkan, satu pertanyaan besar tetap menggantung: siapa dia, dan mengapa ia menjadi korban pembunuhan brutal ini?”
Show all...
Photo unavailable
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ DWAYNE “Yang uniknya, wajahnya tidak diapa-apakan. Telapak tangan masih ada, telapak kaki masih ada, selebihnya itu ya seperti kambing guling, disayat-sayat ratusan potong. Kemudian paru, hati, dan limpa masih utuh,” kata Mun’im Idris dalam acara Mata Najwa edisi 18 September 2013.
Show all...
sticker.webp0.00 KB
Photo unavailable
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ ARCANNE Potongan tubuh itu lantas dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Keesokan harinya, warga terkejut oleh headline semua koran yang beredar. Baru pertama kali itulah terjadi kasus penemuan korban mutilasi di Indonesia. Bahkan kasus itu pun dinamai mutilasi ‘Setiabudi 13’, berdasarkan 13 potongan tubuh manusia yang ditemukan di Jalan Setiabudi. Tapi banyak juga yang menamai kasus mutilasi ini dengan sebutan ‘Pesona 13’. Almarhum dr Abdul Mun’im Idris, ahli forensik legendaris dari RSCM, adalah ahli forensik RSCM yang memeriksa korban mutilasi itu. Ia mengatakan, dari hasil autopsi tulang belulang dan daging, diketahui pelakunya sangat sadis. Si pembunuh tak hanya memotong-motong tubuh korban, tapi juga menyayat dan mengupas seluruh daging dari tulangnya.
Show all...
sticker.webp0.00 KB
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ DWAYNE Bukan hanya itu, ketika kardus kedua dibuka, pemandangan mengerikan langsung terpampang di depan mata—potongan-potongan daging dan organ tubuh manusia berserakan di dalamnya. Bau anyir bercampur dengan udara pagi, membuat siapa pun yang melihatnya merasa mual dan ngeri. Dua pemulung yang pertama kali menemukan kardus itu langsung berteriak histeris. Suara mereka memecah kesibukan pagi, menarik perhatian orang-orang yang tengah berlalu lalang di jalan. Dalam hitungan detik, kerumunan mulai terbentuk. Rasa penasaran bercampur ketakutan, membuat banyak orang berdiri terpaku, berusaha memahami apa yang baru saja mereka saksikan. Tak lama kemudian, polisi yang sebelumnya menerima laporan dari satpam datang ke lokasi. Awalnya, mereka mengira ini hanya potongan daging biasa—mungkin daging sapi yang dibuang sembarangan. Tapi begitu mereka mendekat, melihat langsung isi kardus dengan mata kepala sendiri, tubuh mereka langsung menegang. Bulu kuduk berdiri, napas tertahan. Ini bukan daging biasa. Ini adalah sisa-sisa tubuh manusia. Saat itu juga, suasana berubah drastis. Yang tadinya sekadar temuan mencurigakan, kini menjadi awal dari sebuah kasus pembunuhan brutal yang akan menghantui Jakarta selama bertahun-tahun.
Show all...
sticker.webp0.00 KB
🫀. | 12/20' Est. ) ⎋ ARCANNE Polisi tak segera menindaklanjuti laporan kedua satpam tersebut karena lebih fokus untuk mengatur lalu lintas kendaraan di antara Jalan Setiabudi dan Jalan Sudirman yang macet. Tak lama melintas dua pemulung. Mereka girang menemukan dua kardus yang teronggok di trotoar. Lumayan, kardus itu bisa dijual, pikir mereka. Kedua pemulung heran. Begitu diangkat, kardus tersebut berat. Penasaran, keduanya membuka kardus tersebut. Begitu kardus dibuka, mereka terperanjat, suaranya tercekat di tenggorokan. Mata kedua pemulung tertuju pada benda di dalam kardus. Isinya sepotong kepala dan potongan tulang belulang manusia
Show all...
sticker.webp0.00 KB