JASEB VENOM
Kanalga Telegramβda oβtish
β " JASEB VENOM " and created slogan β β β β’ 15/01/25 βΆ USERBOT : β Command : @VenomCommBot β Button : @VenomDepBot βΆ BOT ORDER : @JasebVenomBot βΆ OWNER : @baangsat
Ko'proq ko'rsatish2025 yil raqamlarda

16 203
Obunachilar
-224 soatlar
+357 kunlar
+61330 kunlar
Postlar arxiv
Photo unavailableShow in Telegram
Ajisaka menjadi raja di Medang Kamulan
Setelah berhasil mengalahkan sang Prabu, Ajisaka diangkat menjadi raja di Medang Kamulan. Kemudian, Ajisaka tiba-tiba teringat dengan keris pusaka miliknya yang ia titipkan kepada Sembada.
Ia lantas menemui Dora dan memintanya agar mengambil keris pusaka yang masih dijaga oleh Sembada. Lalu Dora segera berangkat menemui sahabatnya, di pegunungan Kendeng.
Setelah bertemu dengan Sembada dan bercengkerama melepas kerinduan, Dora kemudian menyatakan maksud kedatangannya untuk menjemput keris pusaka Ajisaka.
Sembada memahami niat Dora untuk menjalankan pesan Ajisaka. Namun, dia juga mengingat pesan junjungannya itu dan menolak untuk memberikan keris pusaka tersebut.
Dora dan Sembada beradu mulut dan bersikeras menjelaskan apa yang telah diperintahkan oleh Ajisaka. Hal itu membuat perselisihan diantara keduanya tak terhindarkan dan terjadilah pertarungan.
Tiba-tiba Ajisaka yang khawatir karena Dora tidak kunjung kembali, akhirnya ia pun memutuskan untuk menyusulnya.
π₯ 12β€ 3π 3
Photo unavailableShow in Telegram
Ajisaka Bertemu Sang Prabu
Kemudian Ajisaka dibawa oleh para prajurit tersebut dan diserahkan kepada Prabu Dewata Cengkar. Ketika Ajisaka bertemu dengan Prabu Dewata Cengkar, Ajisaka meminta satu syarat kepada sang Prabu
π±ββ " Wahai sang Prabu sebelum saya menjadi santapan baginda, saya meminta satu syarat yaitu Baginda memberi saya tanah sepanjang sorban yang saya pakai". Ujar AjisakaKemudian Prabu Dewata Cengkar pun mengabulkan permintaan tersebut dan mereka akhirnya mengukur tanah yang diminta oleh Ajisaka dengan sorban sebagai alat pengukur. Ajisaka segera memberikan sorban kepada sang Prabu untuk mengukur tanah yang diminta. Secara tidak sadar, sang Prabu pun bergerak mundur hingga mendekati jurang ditepi laut pantai selatan. Dengan kesaktian Ajisaka, dia mengepakkan sorban tersebut hingga Prabu Dewata Cengkar terpental kebelakang dan jatuh kedalam laut, lalu kemudian Ajisaka mengubahnya menjadi seekor buaya putih.
π₯° 11π₯ 3β€ 2π€© 2
Photo unavailableShow in Telegram
Mendengar cerita itu, Ajisaka pun terdiam sejenak dan memikirkan bagaimana caranya agar desa itu terhindar dari cengkeraman Prabu Dewata Cengkar.
Malam pun tiba, dan ketika itu ramai sekali penduduk desa berlari kesana-kemari karena ketakutan oleh para prajurit kerajaan Medang Kamulan yang sedang mencari penduduk desa yang bisa dijadikan santapan sang Prabu.
Saat itu, Ajisaka dan Dora menginap di rumah Nyai Sengkaren, dia mendengar ada keributan di luar yang ternyata para prajurit Prabu Dewata Cengkar yang sedang mencari penduduk untuk menjadi santapan sang raja.
Kemudian mereka dihadang oleh Ajisaka, Ajisaka meminta kepada prajurit untuk ditangkap dan diserahkan kepada raja mereka Prabu Dewata Cengkar.
π€© 8β€ 3π₯ 3π 2
Photo unavailableShow in Telegram
π§β𦳠"Ada maksud apa kisanak datang kemari ke desa kami?" tanya Nyai Sengkaren.
π±ββ "Kami hanya ingin melihat-lihat keindahan Pulau ini nyai. Apa nama desa ini nyai?" kata Ajisaka.
π§β𦳠"Desa ini bernama Medang Kawulan, desa ini sangat subur tetapi kami hidup dalam ketakutan dikarenakan raja kami Prabu Dewata Cengkar suka sekali memakai daging manusia. Prajurit dari kerajaan suka menculik penduduk disini untuk memenuhi rasa lapar Prabu Dewata Cengkar." Jawab Nyai Sengkaren.
π 9β€βπ₯ 3π₯ 3π₯° 2
Photo unavailableShow in Telegram
Perjalanan menuju Jawadwipa
Suatu hari, ia memanggil kedua pengawalnya
π±ββ " Dora dan Sembada aku bermaksud meneruskan perjalanan, kita akan pergi ke Jawadwipa". Ucap AjisakaAkhirnya mereka meneruskan perjalanan ke Jawadwipa, setelah berhari-hari di lautan sampailah mereka di Jawadwipa, mereka kemudian mencari tempat untuk beristirahat. Dan sampailah mereka ke daerah pegunungan Kendeng. Ditempat itu Ajisaka meminta Sembada tinggal dan menjaga keris pusakanya, Ajisaka berpesan agar tidak menyerahkan keris itu kepada siapapun kecuali dirinya. Ajisaka dan Dora melanjutkan perjalanan dan sampailah mereka di suatu desa dan bertemu dengan seorang nenek tua bernama Nyai Sengkaren.
β€βπ₯ 7π₯ 2β€ 1π₯° 1π 1
Photo unavailableShow in Telegram
Dahulu kala, ada seorang pemuda bernama Ajisaka. Ajisaka bersama dua orang pengawalnya yaitu Dora dan Sembada menuju Jawadwipa yang terkenal dengan keindahan alamnya dan tanah yang subur.
Setelah beberapa jam berlayar tibalah mereka di suatu Pulau yang bernama Pulau Majeti. Mereka kemudian mencari tempat untuk beristirahat.
Keesokan harinya mereka memutuskan untuk mencari penduduk yang ada di Pulau itu. Suatu hari dia bertemu dengan seorang kakek yang bertanya kepada Ajisaka maksud dan kedatangan mereka ke Pulau itu. Ajisaka berkata kalau dia senang berkelana ke negeri asing dan banyak tempat yang sudah dia kunjungi. Namun, tidak ada yang seindah Pulau ini dan kakek itu berkata
π΄ "Kalau ingin melihat-lihat negeri yang indah pergilah ke Jawadwipa, disanalah Pulau yang paling subur dan kamu juga bisa menyaksikan pemandangan alam yang jauh lebih indah daripada pemandangan alam yang ada disini, disana juga banyak sekali tumbuhan dan rempah-rempah yang nikmat."Ucap kakek tersebut.
π₯° 8π₯ 2π€© 1
Photo unavailableShow in Telegram
HANACARAKA merupakan salah satu huruf tradisional Indonesia yang berkembang di Pulau Jawa. HANACARAKA dikenal juga dengan sebutan Aksara Jawa. Dahulu aksara jawa digunakan dalam sastra dan tulisan sehari-hari. Namun, lama kelamaan Aksara Jawa tergeser oleh huruf latin, meski demikian sampai saat ini Aksara Jawa masih dipelajari dan masuk muatan lokal sekolah-sekolah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta dalam pelajaran bahasa jawa. Konon, aksara jawa memiliki kisah tersendiri dalam cerita rakyat Jawa Tengah.
π₯° 8β€ 2π₯ 1
Photo unavailableShow in Telegram
#π₯π’ππππ₯π¦
selamat malam teman-temankuπ, YOWW kembali lagi dengan aku kafka gampangnya kafa aja yea ea ea.
oke okee kali ini aku akan membawakan satu konten yang pastinya menarik nih teman, yaitu cerita rakyat. wowww siapa nihh yang suka tentang cerita rakyat cung???!!! π€©βοΈ
dengan judul
" ASAL-USUL AKSARA JAWA "cussss langsung simak aja ya teman π
π€© 6β€ 1π₯ 1π₯° 1π 1π 1
Photo unavailableShow in Telegram
π₯Ή:: Aduh, aku udah nggak kuat dengar cerita horor lagi! Dari tadi merinding sekujur badan, leherku aja sampai geli-geli terus. Gimana nih para robbers? Cerita-cerita horor dari kita bikin kalian ketakutan juga atau biasa aja? Kalau aku sih yang bawain cerit aja udah ketakutan banget!
π₯°:: Oke deh, karena malam sudah makin larut, mending kita sudahi dulu podcast horor kali ini sebelum salah satu dari hantu itu beneran muncul. Aku mau ngucapin terima kasih banyak buat Kak Hawidar Owie yang udah bagi cerita horor yang seru sekaligus serem banget buat malam ini! Buat robbers semua, jangan lupaa stay tune terus bareng akuu untuk next content selanjutnya, thank you so much udah simak podcast aku bareng kak Hawidar and akuu ucapin SEE YOU PARA #π₯π’ππππ₯π¦~~
π₯ 9π 2β€βπ₯ 1β€ 1π€― 1π³ 1π 1
π€:: Wihhh, bener banget tebakan aku! Denger tubuhnya yang hancur aja udah bikin takut, ditambah lagi sama suara glundung-glundung itu! Nggak kebayang sih kalau bener-bener ada. Suaranya aja udah cukup buat bikin lari terbirit-birit!
π«:: Oh iya, buat para penonton nih, sekalian penutupan yaa! Glundung Plecek ini biasanya muncul di malam hari, terutama pas tengah malam atau lewat tengah malam, saat suasana sepi dan gelap banget. Dia suka banget muncul sambil ngeluarin suara glundungβ¦ glundungβ¦ yang bener-bener bikin merinding! Jadi, kalau lagi sendirian malam-malam, jangan sembarangan, yaβsiapa tahu dia ada di sekitar kamu!
β€ 6π₯ 1π 1π 1
